Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 1
Tahun 1972 Tambahan Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 1973 seri C
Tanggal 31 Agustus 1973 No. 166/C :
Pasal 7
Tiga lingkaran inti
bulat yang berwarna kuning emas, abu-abu suram dalam perisai berwarna merah
putih adalah melukiskan :
a. Tiga jaman
kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia yaitu :
1. Kuning
emas : Jaman keemasan Mojopahit
2. Abu abu suram : Jaman penjajahan
b. Lahiriyah dan
bathiniyah :
Lingkaran dalam
yang mengibaratkan bhatiniyah;
Lingkaran luar
yang mengibaratkan lahiriyah;
Kedua lingkaran
dalam dan luar (kombinasi) yang mengibaratkan bhatiniyah dan lahiriyah adalah
sama-sama (satu);
(2) Urutan-urutan
3 zaman termaksud pada sub a. sengaja
dimulai dari bagian dalam sehingga zaman kemerdekaan dilukiskan di bagian luar
bidang gerak kemajuan yang luas disegala lapangan didasari politik Negara yang
bebas aktif.
(1) Pura adalah
Pura Wringin Lawang yang berwarna putih merah terdiri dari :
susunan pilar
pertama 7)
susunan pilar
kedua 5) = jumlah 17
susunan pilar
ketiga 5)
yang menggambarkan
kemakmuran dalam gambar berombak sungai 5 yang melukiskan Panca Usaha dalam
meningkatkan produksi pertanian.
Pohon beringin dimaksudkan pada pasal 4 Peraturan daerah ini
mengandung makna sebagai berikut :
(1) Pohon berliku 17
melambangkan perjuangan yang abadi yaitu Pemerintah yang memberikan pengayoman
bagi rakyatnya di 17 Kecamatan;
(2) Pohon bercabang 3
melukiskan 3 landasan perjuangan
1. Idiil : pancasila;
2. Strukturil : UUD 1945;
3. Operasional : Keputusan-keputusan Sidang MPR (S);
Daun beringin
berliku 17 melukiskan angka 17;
Sulur
berjumlah 8 melukiskan angka 8;
Sulur
berjumlah 5 melukiskan Pancasila;
Jumlah liku
pada akar @ 3 = 15 ditambang dengan jumlah a, b, c dan d menjadi 15 yang
melukiskan angka 45 sehingga pada pohon beringin itu terdapat angka keramat
17-8-45 yang dijiwai pancasila.
Kata-kata WIJNA dan MANTRIWIRA adalah semboyan dari Gajah
Mada yang berarti :
WIJNA
: Bijaksana, berpandangan
luas dan penuh hikmah dalam kesukaran dan kepentingan;
MANRIWIRA : PEMBELA NEGARA YANG SEALU BERANI, TIDAK
BERBUAT SALAH KARENA YAKIN BERTINDAK DENGAN PENUH KESUCIAN DEMI KEPENTINGAN
Bangsa dan Negara.
Semboyan itu
singkatnya berarti pahlawan yang berani, bijaksana dan penuh tanggungjawab.
(1) Gambar padi
dan kapas melukiskan cukup sandang dan
pangan
(2) Daun dan buah
maja mengingatkan pada sejarah nama Majopahit (buah maja rasanya pahit)
(3) a. Daun dan bunga kapas serta daun dan buah
maja di sebelah kiri lingkaran luar berjumlah 17;
b. Antara gambar padi dan kapas di sebelah
bawah terdapat hurup BRA yang berbentuk angka 8
c. Daun dan buah maja serta butir-butir padi
di sebelah kanan lingkaran berjumlah 45
d. Hiasan pura bersusun 4 kiri kanan = s
e. umlah pilar kanan/kiri 34)
f. Pura bertingkat 6)
g. Pura tingkat 5)
(4) Adalah
mengandung 2 (dua) makna :
1. Melambangkan
Daerah Kabupaten Mojokerto dengan 17 Kecamatan yang dahulu menjadi pusat
Pemerintahan Kerajaan Mojopahit tempat-tempat sisa peninggalan zaman Mojopahit
itu. Dalam 17-8-45 daerah Mojokerto mencatat pula banyak sejarah dan peristiwa
kepahlawanan yang menunjukkan jiwa patriot dan kesadaran untuk bernegara dari
rakyat.
2. Melukiskan
angka keramat 17-8-45, yang mengandung arti bahwa bathiniyah yang dilukiskan
sebagai lingkaran dalam ayat (1) sub b pasal 7 Peraturan daerah ini adalah berjiwa
17-8-45;
(5) Tangga pada
Pura yang berjumlah 5 melukiskan panca
tertib sebagai jalan dan cara serta bagi pelaksanaan stabilitas Politik
Ekonomi;
(6) Sungai adalah
sungai Brantas yang melintasi daerah Kabupaten Mojokerto dengan Brantas
deltanya.
(7) Warna buah maja tidak sama menunjukkan
suatu proses perkembangan jalannya Pemerintahan yang makin lama makin
disempurnakan sesuai dengan kemajuan Bangsa Indonesia.
(1) Huruf BRA
singkatan dari Brawijaya dapat diartikan Bra berarti agung atau popular dan
Wijaya berarti kemenangan gemilang (harum) sedangkan buah maja yang berjumlah
semua 9 melukiskan kejayaan;
(2) Jumlah buah
Maja 9 menggambarkan walisongo yang kesemuanya berketuhanan Yang maha Esa, lagi
pula angka 9 adalah kesatuan yang paling tinggi melukiskan bahwa Kabupaten
Mojokerto bercita-cita tinggi;
(3) Huruf BRA
dilukiskan dengan garis-garis berbentuk lambang yang melukiskan/melambangkabn
kesatuan dan persatuan yang kokoh kuat dan kekal abadi.
Pada lingkaran dalam dan luar terdapat kombinasi sebagai
berikut :
1. Daun dan buah
maja serta daun dan bunga kapas dalam lingkaran sebelah kiri berjumlah 17;
2. Jumlah sulur
pohon beringin dalam lingkaran bagian dalam berjumlah 8;
3. Daun dan buah
maja serta padi dalam lingkaran luar sebelah kanan berjumlah 45;
Keseluruhan dari a, b, dan c tersebut menunjukkan angka
keramat 17-8-45 terdapat pada lingkaran bagian luar dan dalam secara kombinasi
yang melukiskan adanya jiwa terdapat pada bagian luar dan dalam secara
kombinasi yang melukiskan adanya ikatan 17-8-45 antara lahiriyah dan bathiniyah
(satu kata dan perbuatan)
Bunga teratai putih berujung lima adalah lambing dari
Departemen Dalam Negeri yang menunjukkan kesucian hidup ditengah-tengah
masyarakat Pancasila.
Perisai bersudut lima berwarna putih melambangkan perjuangan
membela Pancasila secara gagah berani dan konsekwen, dengan sifat kesatria dan
jujur tanpa pamrih serta penuh kesucian lahir/batin.
Warna-warna yang dipergunakan dalam Lambang daerah berarti
sebagai berikut :
Kuning emas
berarti = kebebasan/keluhuran
Kuning biasa
berarti harapan
Merah berarti
keberanian
Putih berarti
kesucian
Hijau berarti
kemakmuran
Biru berarti
ketenangan yang abadi
Hitam berarti
kesataun/kokoh
Merah bata berarti
semangat tak kinjungan padam
Abu-abu suram =
masa suram dan penuh penderitaan
Pasal 17
Dilihat dari keseluruhan Lambang daerah melukiskan Kabupaten
Mojokerto sebagai daerah panjang-punjung, pasir wukir gemah ripah loh jinawi
tata tentrem kerta raharja, ambeg paramaarta.
Download Logo, Arti Logo, Contoh Surat, Kaligrafi dan Wallpaper disini